5 Tips Membuat Curriculum Vitae untuk Aplikasi Beasiswa
Catat!
Curriculum Vitae atau yang lebih dikenal dengan CV adalah salah satu persyaratan yang penting ketika kamu mengajukan aplikasi, mulai dari aplikasi kerja, aplikasi magang, hingga aplikasi untuk mendapatkan beasiswa. Menulis CV dengan baik dan benar akan membuat aplikasimu dipertimbangkan oleh pihak penyeleksi lho! Oleh karena itu, penting buat kamu untuk tahu bagaimana cara membuat CV yang baik.
Simak 5 tips membuat Curriculum Vitae dibawah ini!
(pencil)1. Berikan Data Pribadi beserta Status Pendidikan
Data pribadi adalah salah satu informasi yang basis dan fundamental dalam sebuah CV. Pastikan kamu memberikan informasi yang jelas mengenai data pribadi, mulai dari nama, alamat, hingga kontak yang bisa dihubungi seperti email atau nomor telepon. Pada aplikasi beasiswa, cantumkan juga riwayat pendidikan kamu, biasanya mulai dari jenjang SMA ke atas. Cantumkan pendidikan non-formal yang pernah diikuti jika ada.
Sertakan juga nilai IPK terakhir kamu, IPK merupakan salah satu standar yang dapat mengukur kemampuan dan prestasi akademik kamu. IPK juga pada umumnya menjadi bahan pertimbangan awal untuk penerimaan atau seleksi kandidat penerima beasiswa.
(pencil)2. Sertakan Karya Ilmiah yang Pernah Dipublikasikan
Berbeda dengan aplikasi lamaran pekerjaan atau magang, program beasiswa dibuat untuk memberi kesempatan bagi pelajar yang berprestasi untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Beberapa program beasiswa akan mempertimbangkan karya ilmiah yang pernah kamu publikasikan, karena karya ilmiah bisa dikategorikan sebagai prestasi atau pencapaianmu.
Apalagi jika kamu mendaftar program beasiswa master degree (S2) atau doctoral degree (S3). Karya ilmiah merupakan suatu hal yang penting, kamu perlu memberikan informasi dengan detail dimana karya ilmiahmu diterbitkan, kapan, dan dengan topik apa. Hal ini perlu dilampirkan agar pihak penyeleksi bisa mengetahui seberapa besar kompetensi dan minat kamu di bidang tertentu.
(pencil)3. Sebutkan Prestasi yang Menunjang
Prestasi juga menjadi salah satu bahan pertimbangan yang kuat bagi pihak penyeleksi untuk menerima kamu sebagai penerima beasiswa. Beasiswa pada umumnya diberikan kepada pelajar atau mahasiswa yang memiliki kompetensi dan mendemonstrasikan kemampuan yang baik. Prestasi menjadi salah satu tolak ukur kemampuan kandidat.
Kamu bisa mencantumkan prestasi akademik atau non-akademik. Kamu juga bisa mencantumkan prestasimu lewat penghargaan yang pernah kamu dapatkan, misalnya dalam lomba, seleksi, beasiswa yang pernah kamu terima, dan lain-lain. Buat prestasi penunjang dalam bentuk foto, video, atau website yang bisa kamu lampirkan sebagai bahan bukti.
(pencil)4. Tulis Pengalaman yang Dimiliki
Pengalaman juga menjadi salah satu aspek dan bahan pertimbangan yang penting. Kamu bisa mencantumkan pengalaman kerja, magang, part-time, dan pengalaman lainnya. Hal ini akan menjadi nilai pembeda kamu dengan kandidat lainnya. Proyeksikan pengalaman kamu dengan baik. Tuliskan deskripsi singkat dan jelas tentang pengalamanmu, durasi pengalaman, dan peran kamu.
Sebagai contoh, beasiswa Fulbright akan mengutamakan pelamar yang pernah punya pengalaman di bidang leadership, mendirikan organisasi, dan sejenisnya. Beberapa program beasiswa juga akan mempertimbangkan orang yang berpotensi dalam bidang kepemimpinan dan memiliki pengaruh kuat. Kamu bisa mencantumkan kualifikasi kamu di organisasi. Walaupun organisasi kecil, jika kamu pernah menjadi ketua atau posisi top level management, itu akan lebih bagus dibandingkan menjadi anggota di organisasi besar.
(pencil)5. Sebutkan Kompetensi dan Relevansi
Dari hobi, latar belakang, kursus yang diikuti, kegiatan dan pengalaman, pihak penyeleksi bisa menerka kompetensi yang kamu miliki. Misalnya kemampuan public speaking, people management, analisa, dan kompetensi lainnya. Kamu juga bisa menyertakan skill yang kamu kuasai misalnya programming language C, Python, Microsoft Office, Adobe Photoshop, dan skill teknis lainnya. Pastikan kamu menuliskannya dengan format yang mudah dibaca.
Selain itu pastikan CV kamu memiliki relevansi dengan program beasiswa yang kamu daftar. Semenarik apapun latar belakang kamu, tidak akan bernilai jika tidak berhubungan. Misalnya, program beasiswa yang kamu daftarkan adalah program yang mengutamakan kemampuan dan pengalaman di bidang riset. Sedangkan latar belakang di CV menonjolkan kemampuan di bidang desain. Pihak penyeleksi kemungkinan besar akan memilih kandidat dengan relevansi CV yang sesuai dengan tujuan program yang ditawarkan. Pastikan poin yang kamu sampaikan di CV memiliki kesinambungan dengan tujuan beasiswa yang hendak kamu daftarkan.
Sumber : Hipwee.com
0 komentar: